Madah ku bermadah sehelai kata..
Aku mampu menerobos sempadan jiwa
mencari setitik nila, setompok hitam di celahan karang hati.. tapi
tepatkah telahan hati tafsiran nurani ku?
Madah ku bermadah secangkir madu..
Cinta
kasih terbang bebas, melati putih menguntum berseri bagai dekat
ditangan menggapai sejuk dinginnya.. tapi menggapai tak makna tercapai..
mengapa?
Madah ku bermadah gurisan hati..
Marhaen mengabdi
terabdi khayalan, menguncup perasaan meruntun damak benak ku.. hidup
janjinya bahagia, ketenangan temannya nostalgia.. tapi mengapa aku gagal
membina nostalgia?
Madah ku bermadah seribu impian..
Impian
harapan cinta menggunung, langit meninggi, taman ku lewati harum
berpunya.. tuan menjaga silat pencaknya, kasih terkeluar melepasi jasad,
menjangkaui pintar pilihan tercerna.. tapi mengapa bukan aku
pilihannya?
Madah ku bermadah pasrah harapan..
Takdir
mengungguli.. kehendak hati hanya kiraan siang berpayung panas hujan di
tengah, membelai perasaan kalbu diulik.. bahagia.. di mana ku cari?