Dari Cermin Dan Lilin

Sahabatku,... ... .

Meniti batas – batas waktu bersama mu... ..
Membuatkan aku rindu untuk kembali ke detik itu... .

Aku menjadi lilin ketika kau meraba –raba mencari sinar dalam kegelapan
Aku menjadi cermin di saat kau mencari punca dan di mana ertinya sebuah “KESILAPAN’... ..
Aku menjadi badut, menghiburkan mu di saat kau perlukan teman senyum dan ketawa...
Dan aku bersedih ketika kau perlukan teman di saat kau berduka lara...

Tapi di mana silapnya kita??
Dalam ikhlasnya sebuah persahabatan... .
Bertukar warna yang berlawanan... .
Kita mula meluahkan apa yang terbit dari jiwa
Tapi sayang, sahabatku sudah ada yang punya... .

Dari cermin dan lilin, aku melangkah jauh meninggalkan sahabatku...
Aku kira masing – masing perlukan ruang dan waktu...

Rindu….

Rindu dari kejauhan,... ..
Rindu menjenguk di kalbu
Aku tidak tahu... .apakah sahabatku pun merasa begitu??
Merinduiku dan detik kita bertemu... .

Kini aku korbankan kebahagiaanku demi sahabatku... .
Ku padamkan segalanya, kerana ianya “TERLARANG” bagiku...
Aku lepaskan sahabatku pergi pada tambatan cinta dan kebahagiaannya... .
Tanpa sedikitpun rasa dendam dan benci...
Kerana aku sedar, diri ini bukan untuk sahabat miliki... .
Aku melangkah pergi meninggalkan sahabat dengan cintanya sendiri
Doaku semoga sahabat dan cintanya di berkati Illahi... ...